
Besar kecilnya galat sangat relatif,
tergantung berapa besar galat jika dibandingkan dengan nikai sebenarnya.
Misalnya seseorang mengukur panjang sebuah bidang adalah 49 cm, padalah panjang
sebenranya adalah 50 cm, maka galatnya adalah 50 – 49 = 1 cm. Kemudian
temannya mengukur sebuah bidang yang lain panjangnya adalah 149 cm, padahal
panjang sebenarnya adalah 150 cm, maka galatnya adalah 150 – 149 = 1 cm. pada
kedua pengukuran tersebut masing-masing punya galat 1 cm, tapi pada pengukuran
pertama galatnya lebih signifikan dibanding dengan pengukuran yang kedua,
karena galat relatif pengukuran pertama adalah 1/50 = 0.02, sedangkan galat
relatif pengukuran kedua adalah 1/150 = 0.00667.
Bagaimana galat bisa timbul
Secara umum sumber utama galat ada dua yaitu:
- Galat
pemotongan
- Galat
pembulatan
Galat pemotongan adalah galat yang
ditimbulkan oleh pembatasan jumlah komputasi yang digunakan pada proses metode
numerik. Banyak metode dalam metode numerik yang penurunan rumusnya menggunakan
proses iterasi yang jumlahnya tak terhingga, sehingga untuk membatasi
proses penghitungan, jumlah iterasi dibatasi sampai langkah ke n. Hasil
penghitungan sampai langkah ke n akan menjadi hasil hampiran dan nilai
penghitungan langkah n keatas akan menjadi galat pemotongan. dalam hal ini
galat pemotongan kan menjadi sangat kecil sekali jika nilai n di perbesar.
Konsekuensinya tentu saja jumlah proses penghitungannya akan semakin banyak.
Galat pembulatan adalah galat yang
ditimbulkan oleh keterbatasan komputer dalam menyajikan bilangan real. Hampir
semua proses penghitungan dalam metode numerik menggunakan bilangan real.
Penyajian bilangan real yang panjangnya tak terhingga tidak bisa disajikan
secara tepat. Misalnya 1/6 akan menghasilkan nilai real 0.66666666…….. Digit 6
pada bilangan tersebut panjangnya tidak terbatas. Sehingga untuk melanjutkan
proses penghitungan bilangan tersebut dibulatkan menjadi 0.6667, tergantung
berapa digit angka yang dibutuhkan. Dalam hal ini selisih antara 0.666666… dan
0.6667 disebut galat pembulatan.
Dalam implementasinya, kedua galat
tersebut kerap muncul bersamaan, Sehingga galat total yang dihasilkan oleh
sebuah proses metode numerik adalah galat pemotongan dan galat pembulatan.
Jumlah kedua galat tersebut disebut galat total.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar