Minggu, 19 Juni 2011

Tasawuf


Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang memusatkan perhatiannya pada upaya pembersihan aspek batiniah manusia yang dapat menghidupkan kegairahan akhlak yang mulia. Jadi sebagai ilmu sejak awal tasawuf memang tidak bisa dilepaskan dari tazkiyah al-nafs (penjernihan jiwa).
Tasawuf secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kehadiran-Nya senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan.
Lahirnya tasawuf didorong oleh beberapa faktor:
(1) reaksi atas kecenderungan hidup hedonis yang mengumbar syahwat,
(2) perkembangan teologi yang cenderung mengedepankan rasio dan kering dari aspek moral-spiritual,
(3) katalisator yang sejuk dari realitas umat yang secara politis maupun teologis didominasi oleh nalar kekerasan.
tasawuf dapat berfungsi memberi wawasan dan kesadaran spiritual atau dimensi ruhaniah dalam pemahaman dan pembahasan ilmu-ilmu keislaman.
Jalan spiritual yang ditempuh para sufi tidaklah mudah. Dalam tradisi kesufian, tingkatan-tingkatan spiritual digambarkan dalam analogi titik pemberhentian (station atau maqam) yang antara sufi satu dengan lainnya sering terdapat perbedaan pendapat. Station ini antara lain:


(1) taubat,
(2) zuhud,
(3) sabar,
(4) tawakkal,
(5) ridha,
(6) mahabbah,
(7) ma’rifah,
(8) fana’,
(9) ittihad,
(10) hulul.


Beberapa ahwal yang banyak dianut oleh kalangan sufi rumusannya sebagai berikut:


(1) muraqabah,
(2) khauf, dan
(3) raja’,
(4) Syauq,
(5) Uns,
(6) tuma’ninah,
(7) musyahadah,
(8) yakin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar